Markuat, Tabloid Bintang, Christine Panjaitan

Markuat, Tabloid Bintang, Christine Panjaitan
Markuat, Tabloid Bintang, Christine Panjaitan

Christine Panjaitan Maringan DLT

Christine Panjaitan Maringan DLT
Christine Panjaitan Maringan DLT

80-an Christine Panjaitan

80-an Christine Panjaitan
80-an Christine Panjaitan

Christine Panjaitan Terus Mencemburui Ikang Fawzi Mantan Suaminya

Christine Panjaitan Terus Mencemburui Ikang Fawzi Mantan Suaminya
Christine Panjaitan Terus Mencemburui Ikang Fawzi Mantan Suaminya

Cipika dan Cipiki Ikang Fawzi sama Penggemar Cewek Montok

Cipika dan Cipiki Ikang Fawzi sama Penggemar Cewek Montok
Gatelnya Ikang Fawzi di Cipika dan CIpiki sama Penggemar ngajak ke Motel.

Christine Panjaitan dalam CInta Abadinya pada Ikang Fawzi

Christine Panjaitan dalam CInta Abadinya pada Ikang Fawzi
Christine Panjaitan dalam CInta Abadinya pada Ikang Fawzi

Zona Memori Metro TV dan christine_panjaitan

Zona Memori Metro TV dan christine_panjaitan
Zona Memori Metro TV dan christine_panjaitan

Cinta Kedua Christine Panjaitan kepada Addie MS sang Konduktor Musik Klasik Indonesia

Cinta Kedua Christine Panjaitan kepada Addie MS sang Konduktor Musik Klasik Indonesia
Cinta Kedua Christine Panjaitan kepada Addie MS sang Konduktor Musik Klasik Indonesia

Rabu, 27 Januari 2010

Ikang Fawzi-Christine Panjaitan saat Jadi Daun Muda

Ikang Fawzi Selamanya dalam Mimpi Tidur Christine Natalina Panjaitan

Cinta Abadi Christine Panjaitan kepada Ikang Fawzi Mantan Calon Suaminya, diabadikan oleh Rinto Harahap didalam salah satu karya musik dan lagu hitsnya ditahun 1983 berjudul "Katakanlah Sejujurnya." Christine Panjaitan seperti diakui oleh Rinto Harahap sendiri berhasil membawakan lagu tersebut dengan sepenuh hati dikarenakan syair lagu tersebut menceritakan tentang kegamanag hidupnya saat dipaksa harus berpisah dengan penyanyi rock terkenal ibukota bernama Ikang Fawzi anak ketiga dari Your Excellency Bapak Fawzi Abdulrani Duta Besar Republik Indonesia berkuasa penuh di Karachi, Pakistan pada tahun 1983. Sang calon mertua laki-laki yang dikenal sebagai penyanyi Hawaian diera Kakek dari Harvey Malaiholo cukup menyenangi Christine Panjaitan karena sesama penyanyi. Namun hambatan datang dari sang calon Ibu Mertua asal Banten Ratu Yuya yang menunjukkan ketidaksukaannya pada Christine Panjaitan sebagai balas dendam kesakithatiannya karena anak lelaki tersayangnya Ikang Fawzi tidak diterima oleh bunda dari Christine Panjaitan bernama Nurmala Situompul Panjaitan. Nurmala tidak menyukai Ikang Fawzi dikarenakan perbedaan agama yang sangat kental dari Islam Muhammadiyah dan bukan keturunan Batak Toba namun campuran Bugis-Banten. Karenanya Nurmala mati-matian menentang hubungan back street dari Ikang-Christine yang sempat berjalan selama 4 tahun sampai dengan tahun 1983 ketika jodoh sebenarnya dari Ikang Fawzi dipertemukan didalam sebuah film produksi PT Gramedia Film berjudul "Tinggal Landas buat Kekasih" arahan sutradara Widyawati & Sophan Sophiaan.

12 komentar:

  1. Waaaah...christine panjaitan patah hati seumur hidup yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Prihatin, Zaman Sekarang Banyak yang Melupakan Leluhurnya

    CHRISTINE Panjaitan mengaku bangga terlahir sebagai orang Batak. Tak heran, ia begitu menjunjung tinggi nilai-nilai adat Batak dalam keluarganya. Sejak dini, ia memperkenalkan anak-anaknya pada acara-acara adat dan berbagai kegiatan adat lainnya.

    Selain itu, penyanyi mantan calon istri penyanyi rock beragama Islam Ikang Fawzi yang sangat popular di era 1980-an itu terlibat dalam berbagai perkumpulan di lingkungan masyarakat Batak, seperti Punguan Panjaitan. “Makanya saya sangat mendukung acara-acara yang digelar punguan. Lanjut terus punguan,” kata pelantun tembang Kau, Dia dan Aku saat dihubungi BATAKPOS, Selasa (26/1).

    Seperti diketahui Punguan Panjaitan Dohot Boruna se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) akan menggelar bona taon pada Minggu (31/1) di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta. Ia langsung menyambut baik acara yang digelar Punguan Panjaitan. “Ini cermin bagi kesatuan marga, sehingga para tamu yang hadir bisa mengetahui leluhurnya,” kata ibu tiga anak ini.

    Saat masih muda dulu, Christine sering mengikuti acara-acara yang digelar Punguan Panjaitan disetiap tahunnya. Bahkan tahun lalu (2009), ia masih terlibat mengisi acara bersama grup musik legendaris Panbers pimpinan Benny Panjaitan. “Itu tanda saya begitu care dengan perkumpulan ini,”imbuhnya.

    Acara-acara seperti itu diakui Christine sangat penting. “Saatnya bagi anak-anak kita supaya mengetahui pentingnya perkumpulan seperti ini. Biar mereka juga tahu mana opungnya, mana saudara-saudaranya,” ungkap artis yang bersuamikan dokter ini.

    Namun, jauh di lubuk hati, Christine mengaku prihatin melihat perkembangan zaman saat ini. Di mana tidak sedikit orang Batak melupakan leluhurnya. “Saya prihatin melihat perkembangan zaman yang dianggap moderen ini. Saya perhatikan semakin ke sini semakin banyak yang melupakan leluhurnya,” ucap Christine.

    Menetap di Bandung
    Christine Panjaitan di era 1970-1980-an sangat digandrungi pecinta musik Indonesia. Suara lembut nan merdu milik perempuan ayu ini mampu memukau penggemarnya di seluruh tanah air. Mulai dari kalangan remaja hingga ibu-ibu rumah tangga.

    “Itu menjadi kenangan indah yang tidak bisa dilupakan. Sekarang saya menatap masa depan dengan keluarga. Mendidik anak-anak,” tuturnya.

    Setelah menikah tahun 1986 dengan dokter kandungan bernama Maringan Tobing, Christine dikarunia tiga anak. Jericho Tobing, Jessica Tobing dan Jeremy Tobing. Perlahan tapi pasti, Christine pun meninggalkan dunia hiburan. Ia lebih memilih tinggal di Bandung.
    “Buat saya suasana di Bandung lebih asri ketimbang di Jakarta. Selain itu suami juga tugas di Bandung dan anak-anak sekolah di sini juga,” ujar Christine yang lulusan Fakultas Sastra Cina Universitas Indonesia tahun 1986.

    Setelah meninggalkan dunia tarik suara, Christine sempat mengajar di Universitas Padjajaran Bandung, tapi karena fokus pada keluarga, tugas mengajar ditinggalkan. “Mungkin kalau ada kesempatan luang bisa ngajar lagi,” ucapnya.

    Saat masih aktif, Christine tidak hanya menjadi penyanyi. Ia juga dikenal sebagai bintang film. Sejumlah film yang dibintanginya adalah Sejoli Cinta Bintang Remaja, Detik-detik Cinta Menyentuh dan Seindah Rembulan. Perempuan kelahiran, 23 Desember 1960 ini mulai diperhitungkan ketika menyanyikan lagu karya Rinto Harahap berjudul Katakan Sejujurnya

    Dari situlah kariernya melonjak. Tahun 1998 ia berhasil merilis album bertajuk Aku Sayang Padamu. Selain album pop nasional, Christine juga meluncurkan album rohani, seperti Di Jalan Hidup yang Lebar-Sempit, Wonderful Day, The Lord's Prayer, Singing, I Love You, Lord, Di Malam Sunyi, Bergema, Kudaki Jalan Mulia dan Tinggal Sertaku.

    Sementara, lagu-lagu yang fenomenal yang menjadi hits antara lain, Kau Dia dan Aku (cipt. Rinto Harahap), Remaja ciptaan (Tonny F), Bagai Pelangi Senja (Asep Sukma), Sambut Mesra (Eric Van Houten), Masih Ada Hari Esok (Tonny F), Untuk Selamanya (Anto), Bunga Cinta (Yan D. Putra), Sampai Menutup Mata (Tonny F), dan masih banyak lagi.rom

    BalasHapus
  3. buat Mba Christine love story nya dgn Mas Ikang "Bagai makan buah simalakama", akhirnya dia memilih "maksud hati memeluk gunung apadaya tangan tak sampai", dia terus menghindari konflik dgn isteri mantan, karena berprinsip " kalah jadi abu, menang jadi arang", karena dia paham; dia & Mba marisa " Bagai air dengan minyak", walaupun keduanya "bagai api dalam sekam", mba christine tak mau "Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata leta", hal inilah yg membuat mba Icha merasa "air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam", & selalu "lempar batu sembunyi tangan", karena memang "Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut disebrang lautan tampak". padahal mba Christine sudah pasrah menerima Bang Ingan sebagai "Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih", biarlah dgn mas ikang hanya "Jauh di mata dekat di hati"

    BalasHapus
  4. Gelok! Siapa sih orang2 iseng ini????

    BalasHapus
  5. Gelok! Siapa sih orang2 iseng ini????

    BalasHapus
  6. Gelok! Siapa sih orang2 iseng ini????

    BalasHapus
  7. Kapan ya pembuat blog ini bertobat??

    BalasHapus
  8. banyak orang iseng ya.......biarlah keluarga Mas Ikang dan Mba Marissa hidup rukun sakinah mawadah dan warahmah....

    BalasHapus