Prihatin, Zaman Sekarang Banyak yang Melupakan Leluhurnya
CHRISTINE Panjaitan mengaku bangga terlahir sebagai orang Batak. Tak heran, ia begitu menjunjung tinggi nilai-nilai adat Batak dalam keluarganya. Sejak dini, ia memperkenalkan anak-anaknya pada acara-acara adat dan berbagai kegiatan adat lainnya.
Selain itu, penyanyi yang sangat popular di era 1980-an itu terlibat dalam berbagai perkumpulan di lingkungan masyarakat Batak, seperti Punguan Panjaitan. “Makanya saya sangat mendukung acara-acara yang digelar punguan. Lanjut terus punguan,” kata pelantun tembang Kau, Dia dan Aku saat dihubungi BATAKPOS, Selasa (26/1).
Seperti diketahui Punguan Panjaitan Dohot Boruna se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) akan menggelar bona taon pada Minggu (31/1) di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta. Ia langsung menyambut baik acara yang digelar Punguan Panjaitan. “Ini cermin bagi kesatuan marga, sehingga para tamu yang hadir bisa mengetahui leluhurnya,” kata ibu tiga anak ini.
Saat masih muda dulu, Christine sering mengikuti acara-acara yang digelar Punguan Panjaitan disetiap tahunnya. Bahkan tahun lalu (2009), ia masih terlibat mengisi acara bersama grup musik legendaris Panbers pimpinan Benny Panjaitan. “Itu tanda saya begitu care dengan perkumpulan ini,”imbuhnya.
Acara-acara seperti itu diakui Christine sangat penting. “Saatnya bagi anak-anak kita supaya mengetahui pentingnya perkumpulan seperti ini. Biar mereka juga tahu mana opungnya, mana saudara-saudaranya,” ungkap artis yang bersuamikan dokter ini.
Namun, jauh di lubuk hati, Christine mengaku prihatin melihat perkembangan zaman saat ini. Di mana tidak sedikit orang Batak melupakan leluhurnya. “Saya prihatin melihat perkembangan zaman yang dianggap moderen ini. Saya perhatikan semakin ke sini semakin banyak yang melupakan leluhurnya,” ucap Christine.
Menetap di Bandung
Christine Panjaitan di era 1970-1980-an sangat digandrungi pecinta musik Indonesia. Suara lembut nan merdu milik perempuan ayu ini mampu memukau penggemarnya di seluruh tanah air. Mulai dari kalangan remaja hingga ibu-ibu rumah tangga.
“Itu menjadi kenangan indah yang tidak bisa dilupakan. Sekarang saya menatap masa depan dengan keluarga. Mendidik anak-anak,” tuturnya.
Setelah menikah tahun 1986 dengan dokter kandungan bernama Maringan Tobing, Christine dikarunia tiga anak. Jericho Tobing, Jessica Tobing dan Jeremy Tobing. Perlahan tapi pasti, Christine pun meninggalkan dunia hiburan. Ia lebih memilih tinggal di Bandung.
“Buat saya suasana di Bandung lebih asri ketimbang di Jakarta. Selain itu suami juga tugas di Bandung dan anak-anak sekolah di sini juga,” ujar Christine yang lulusan Fakultas Sastra Cina Universitas Indonesia tahun 1986.
Setelah meninggalkan dunia tarik suara, Christine sempat mengajar di Universitas Padjajaran Bandung, tapi karena fokus pada keluarga, tugas mengajar ditinggalkan. “Mungkin kalau ada kesempatan luang bisa ngajar lagi,” ucapnya.
Saat masih aktif, Christine tidak hanya menjadi penyanyi. Ia juga dikenal sebagai bintang film. Sejumlah film yang dibintanginya adalah Sejoli Cinta Bintang Remaja, Detik-detik Cinta Menyentuh dan Seindah Rembulan. Perempuan kelahiran, 23 Desember 1960 ini mulai diperhitungkan ketika menyanyikan lagu karya Rinto Harahap berjudul Katakan Sejujurnya.
Dari situlah kariernya melonjak. Tahun 1998 ia berhasil merilis album bertajuk Aku Sayang Padamu. Selain album pop nasional, Christine juga meluncurkan album rohani, seperti Di Jalan Hidup yang Lebar-Sempit, Wonderful Day, The Lord's Prayer, Singing, I Love You, Lord, Di Malam Sunyi, Bergema, Kudaki Jalan Mulia dan Tinggal Sertaku.
Sementara, lagu-lagu yang fenomenal yang menjadi hits antara lain, Kau Dia dan Aku (cipt. Rinto Harahap), Remaja ciptaan (Tonny F), Bagai Pelangi Senja (Asep Sukma), Sambut Mesra (Eric Van Houten), Masih Ada Hari Esok (Tonny F), Untuk Selamanya (Anto), Bunga Cinta (Yan D. Putra), Sampai Menutup Mata (Tonny F), dan masih banyak lagi.rom
amoy Christine panjaitan hadir di Pas Mantab trans 7, dia nonton video jadul nya, bilang " kuno yah..? emang dandanan jmn dulu ky gitu bu...tp ibu tetap cantik, manis & merdu...begitupun Rafika duri, kalian emang mempesona..nuhun kang Sule..iraha di tampilkeun deui neng Christine ?
Lebih dekat dengan Christine Panjaitan
BalasHapusPrihatin, Zaman Sekarang Banyak yang Melupakan Leluhurnya
CHRISTINE Panjaitan mengaku bangga terlahir sebagai orang Batak. Tak heran, ia begitu menjunjung tinggi nilai-nilai adat Batak dalam keluarganya. Sejak dini, ia memperkenalkan anak-anaknya pada acara-acara adat dan berbagai kegiatan adat lainnya.
Selain itu, penyanyi yang sangat popular di era 1980-an itu terlibat dalam berbagai perkumpulan di lingkungan masyarakat Batak, seperti Punguan Panjaitan. “Makanya saya sangat mendukung acara-acara yang digelar punguan. Lanjut terus punguan,” kata pelantun tembang Kau, Dia dan Aku saat dihubungi BATAKPOS, Selasa (26/1).
Seperti diketahui Punguan Panjaitan Dohot Boruna se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) akan menggelar bona taon pada Minggu (31/1) di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta. Ia langsung menyambut baik acara yang digelar Punguan Panjaitan. “Ini cermin bagi kesatuan marga, sehingga para tamu yang hadir bisa mengetahui leluhurnya,” kata ibu tiga anak ini.
Saat masih muda dulu, Christine sering mengikuti acara-acara yang digelar Punguan Panjaitan disetiap tahunnya. Bahkan tahun lalu (2009), ia masih terlibat mengisi acara bersama grup musik legendaris Panbers pimpinan Benny Panjaitan. “Itu tanda saya begitu care dengan perkumpulan ini,”imbuhnya.
Acara-acara seperti itu diakui Christine sangat penting. “Saatnya bagi anak-anak kita supaya mengetahui pentingnya perkumpulan seperti ini. Biar mereka juga tahu mana opungnya, mana saudara-saudaranya,” ungkap artis yang bersuamikan dokter ini.
Namun, jauh di lubuk hati, Christine mengaku prihatin melihat perkembangan zaman saat ini. Di mana tidak sedikit orang Batak melupakan leluhurnya. “Saya prihatin melihat perkembangan zaman yang dianggap moderen ini. Saya perhatikan semakin ke sini semakin banyak yang melupakan leluhurnya,” ucap Christine.
Menetap di Bandung
Christine Panjaitan di era 1970-1980-an sangat digandrungi pecinta musik Indonesia. Suara lembut nan merdu milik perempuan ayu ini mampu memukau penggemarnya di seluruh tanah air. Mulai dari kalangan remaja hingga ibu-ibu rumah tangga.
“Itu menjadi kenangan indah yang tidak bisa dilupakan. Sekarang saya menatap masa depan dengan keluarga. Mendidik anak-anak,” tuturnya.
Setelah menikah tahun 1986 dengan dokter kandungan bernama Maringan Tobing, Christine dikarunia tiga anak. Jericho Tobing, Jessica Tobing dan Jeremy Tobing. Perlahan tapi pasti, Christine pun meninggalkan dunia hiburan. Ia lebih memilih tinggal di Bandung.
“Buat saya suasana di Bandung lebih asri ketimbang di Jakarta. Selain itu suami juga tugas di Bandung dan anak-anak sekolah di sini juga,” ujar Christine yang lulusan Fakultas Sastra Cina Universitas Indonesia tahun 1986.
Setelah meninggalkan dunia tarik suara, Christine sempat mengajar di Universitas Padjajaran Bandung, tapi karena fokus pada keluarga, tugas mengajar ditinggalkan. “Mungkin kalau ada kesempatan luang bisa ngajar lagi,” ucapnya.
Saat masih aktif, Christine tidak hanya menjadi penyanyi. Ia juga dikenal sebagai bintang film. Sejumlah film yang dibintanginya adalah Sejoli Cinta Bintang Remaja, Detik-detik Cinta Menyentuh dan Seindah Rembulan. Perempuan kelahiran, 23 Desember 1960 ini mulai diperhitungkan ketika menyanyikan lagu karya Rinto Harahap berjudul Katakan Sejujurnya.
Dari situlah kariernya melonjak. Tahun 1998 ia berhasil merilis album bertajuk Aku Sayang Padamu. Selain album pop nasional, Christine juga meluncurkan album rohani, seperti Di Jalan Hidup yang Lebar-Sempit, Wonderful Day, The Lord's Prayer, Singing, I Love You, Lord, Di Malam Sunyi, Bergema, Kudaki Jalan Mulia dan Tinggal Sertaku.
Sementara, lagu-lagu yang fenomenal yang menjadi hits antara lain, Kau Dia dan Aku (cipt. Rinto Harahap), Remaja ciptaan (Tonny F), Bagai Pelangi Senja (Asep Sukma), Sambut Mesra (Eric Van Houten), Masih Ada Hari Esok (Tonny F), Untuk Selamanya (Anto), Bunga Cinta (Yan D. Putra), Sampai Menutup Mata (Tonny F), dan masih banyak lagi.rom
amoy Christine panjaitan hadir di Pas Mantab trans 7, dia nonton video jadul nya, bilang " kuno yah..? emang dandanan jmn dulu ky gitu bu...tp ibu tetap cantik, manis & merdu...begitupun Rafika duri, kalian emang mempesona..nuhun kang Sule..iraha di tampilkeun deui neng Christine ?
BalasHapus